"Romantika Kehidupan" ini menyajikan kumpulan kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia dan mengeksplorasi dampak psikologis serta kebutuhan pendampingan yang dialami korban. Meskipun Indonesia telah meratifikasi konvensi CEDAW, kekerasan terhadap perempuan tetap terjadi secara luas, mencakup aspek fisik, psikologis, seksual, ekonomi, budaya, dan keagamaan. Buku ini menggarisbawahi ketimpangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan serta peran tradisi, hukum, dan tafsir agama yang sering merugikan perempuan. Melalui analisis hukum berperspektif gender dan penguatan sistem pendampingan, buku ini menyoroti pentingnya perlindungan fisik, pendampingan yuridis, dan dukungan sosial bagi perempuan korban kekerasan. "Romantika Kehidupan" juga memperkenalkan Puan Amal Hayati, lembaga yang berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui pesantren, sebagai contoh upaya konkret dalam melawan kekerasan dan ketidakadilan gender.