2009, muncul isu Natuna Merdeka. Sebuah "percikan" api yang tidak bisa dianggap sederhana, karena dalam kacamata politik, yang dibaca bukanlah apa yang terjadi, tetapi ada apa dibalik peristiwa tersebut?

Pada akhir 2009, Bupati Natuna ditahan karena tuduhan korupsi saat menjadi Ketua DPRD Natuna, padahal sosok bupati tersebut mampu memperjuangkan APBD dari 500 juta menjadi 1,9 Triliun. Bahkan atas kegigihannya, selama 8 tahun Natuna bisa memperoleh bagi hasil Gas mencapai Rp 10 Triliun lebih.

Adakah ditahannya Daeng (Bupati Natuna) murni karena kasus korupsi ataukah ada kaitannya "kegerahan" pemerintah pusat atas perjuangan seorang anak Natuna. Atau intervensi asing yang sejak awal "merayu" Daeng melakukan "kompromi"? Adakah kaitannya sejumlah peristiwa pada tahun 2009 itu dengan peristiwa 2003 saat Daeng menolak mentah-mentah tawaran Presiden Riau Merdeka untuk bertemu dengan Hasan Tirto (Aceh), Theys Hiyo Eluay (Papua) dan dirinya dengan Duta Besar AS dalam sebuah pertemuan di Singapura untuk sebuah upaya pemisahan diri?