Tahun 2005 merupakan periode yang penuh tantangan sekaligus memberikan banyak pelajaran berharga. Menjelang akhir tahun 2004 dan awal tahun 2005, perekonomian Indonesia dipenuhi dengan optimisme. Hingga triwulan pertama 2005, kondisi ekonomi masih menunjukkan perkembangan positif sesuai rencana, meskipun tantangan besar masih ada. Permasalahan seperti likuiditas yang tidak optimal, ketidaksesuaian antara strategi dan implementasi kebijakan, serta daya tahan infrastruktur ekonomi yang lemah terhadap guncangan, menjadi risiko yang harus dihadapi. Namun, memasuki paruh kedua tahun 2005, situasi berubah menjadi lebih kompleks. Ketidakseimbangan keuangan global dan lonjakan harga minyak internasional menyebabkan ketidakstabilan makroekonomi domestik. Nilai tukar rupiah mulai fluktuatif, dan inflasi meningkat secara signifikan, terutama setelah kenaikan harga BBM pada Oktober 2005, mencapai 17,1% di akhir tahun.