Dalam dialog "Mereka Bicara: Dedikasi Untuk Negeri," mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, membahas pentingnya wibawa dan kemakmuran dalam mencapai kedaulatan suatu negara. Ia menekankan bahwa pertahanan negara tidak hanya bergantung pada aspek militer, melainkan juga mencakup kekuatan sosial, politik, dan ekonomi. Kalla menggarisbawahi perbedaan mendasar antara sistem pertahanan Indonesia yang luas dan kompleks, dibandingkan dengan negara-negara kecil seperti Singapura. Dalam konteks ini, ia menyebut pentingnya keberadaan Universitas Pertahanan Nasional Indonesia (UNHAN) untuk mempersiapkan strategi pertahanan yang sesuai dengan kondisi geografis dan demografis Indonesia. Kalla berpendapat bahwa sistem pertahanan Indonesia harus mengkombinasikan luas daerah, jumlah penduduk, dan anggaran yang tersedia, menyoroti tantangan anggaran yang terbatas dalam pengembangan pertahanan yang efektif.