Raja Ampat dikenal sebagai destinasi wisata bahari terkemuka di Papua Barat dengan berbagai julukan seperti "hidden paradise" dan "sorga terakhir di dunia". Namun, operator wisata biasanya beroperasi dari luar wilayah Raja Ampat, menyebabkan pemerintah dan masyarakat setempat tidak mendapatkan manfaat langsung dari kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat berusaha untuk mengubah paradigma dari hanya menjadi objek menjadi subjek pariwisata. Program pembenahan dimulai dari penataan kota Waisai sebagai ibu kota, dengan visi WAISAI SEBAGAI KOTA LAYAK HUNI dan WAISAI SEBAGAI KOTA LAYAK KUNJUNG, yang melibatkan berbagai sektor kehidupan dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta daya tarik bagi wisatawan.