Publikasi ini merupakan himpunan rekaman fotografi Lahirnya Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Gagasan kreatif untuk mengumpulkan rekaman fotografi BPLS muncul saat menelusuri album foto lama terkait bencana lumpur panas di Sidoarjo. Penggunaan singkatan Lupsi menunjukkan karakteristik misterius fenomena lumpur panas yang ditangani oleh BPLS. Penanggulangan geological hazard seperti Lupsi memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Banyak masyarakat yang kurang mengenal BPLS, terlebih dengan tambahan kata Bapel di depannya. Popularitas Bapel BPLS lebih rendah dibandingkan dengan sebutan Lapindo terkait fenomena lumpur Sidoarjo. Makalah tentang Lupsi terkait erat dengan bencana geologi seperti tsunami di NAD tahun 2004 dan gempa bumi Yogyakarta 2006. Penelitian terhadap fenomena ini sangat penting untuk optimalisasi operasi tanggap darurat, terutama dalam kaitannya dengan energi dan listrik.