Krisis multidimensional di Indonesia yang dipicu dari kemerosotan nilai tukar rupiah sudah berlangsung lebih dari 5 tahun. Karena penanganan yang bertele-tele, krisi telah merembet ke hamper semua aspek perekonomian, sehingga menjelma menjadi krisi di berbagai bidang yang berkepanjangan. Penyakit ekonomi yang selama ini dibungkus oleh gemerlap indicator-indikator makroekonomi agregat dan serangkaian pujian dan Lembaga-lembaga internasional satu per satu tersibakkan. Semakin nyata bahwa penyakit-penyakit ekonomi bukan hanya berasal dari factor-faktor ekonomi, tapi juga produk dari system dan mekanisme politik yang tidak sehat.rnMelalui buku Perekonomian Indonesia: Tantangan dan harapan bagi Kebangkitan Indonesia, pakar ekonomi dan politik Faisal basri kembali mengajak kita untuk merebung tentang hal apa saja yang harus dilakukan agar kita dapat segera pulih dari krisis, dan bangkit kembali, tanpa harus terjebak pada gerutuan dan kebiungungan berkepanjangan tentang beratnya beban krisis ini dan terus mencari kambing hitamnya. Buku ini dapat dipandang sebagai kelanjutan dari buku terdahulu dari penulis yang sama yakni Perekonomian Indoensia Menjelang Abad XXI:Distorsi, Peluang dan Kendala (Penerbit Erlangga, 1995) yang dahulu sengaja disusun untuk meningkatkan sidang pembaca akan adanya berbagai masalah serius dalam perekonomian Indonesia yang saat itu tengah berada di tengah gempita perayaan setengah abad kemerdekaan. Pada saat hampir semua kalangan menganggap Indoensia baik-baik saja, Bung Faisal termasuk dari sedikit orang di Indonesia yang cukup jujur dan berani untuk mengutarakan adanya berbagai persoalan yang harus segera ditangani. Kini, ketika banyak orang masih sibuk saling bertengkar tentang kekuasaan dan mulai melupakan krisis, Bung Faisal mengajak kita untuk Bersama-sama memikirkan dan melaksanakan upaya-upaya penyelesaian.rn

No other version available

No Data