Image of Sikap kerja 5 s : seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke

Text

Sikap kerja 5 s : seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke



Industri Jepang tidak dimulai dengan mantap. Sesungguhnya, industri Jepang tidak banyak memiliki keunggulan komparatif seperti yang diartikan secara tradisional dengan istilah itu. Tidak ada minyak yang memancar dari tanah. Tidak ada tambang luas yang menghasilkan biji besi. Tambang batu bara tidak banyak hasilnya dan tidak ekonomis. Hutannya kurus. Negeri ini tidak dapat menghasilkan cukup makanan untuk memberi makan rakyatnya.

Lalu, mengapa industri Jepang dianggap sebagai ancaman yang demikian besar bagi berbagai negara? Jawabnya, karena ada sumber daya yang dimiliki Jepang dalam jumlah yang berlimpah: orang-orang yang menyadari bahwa tidak ada yang dapat diperoleh dengan gratis dan mereka bersedia untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras untuk kehidupan mereka. Angka buta huruf di Jepang termasuk paling rendah di dunia. Hubungan kerjanya paling harmonis, karena karyawan menyadari pentingnya mencari cara mengerjakan segala sesuatu dengan lebih baik supaya pekerjaan mereka lebih mudah, hasilnya lebih baik, dan kehidupan mereka lebih menyenangkan.

Yang terkenal sampai ke luar negeri ialah usaha kooperatif seperti gugus mutu yang di organisir pada tingkat bengkel untuk memberi peralatan analitis kepada karyawan, informasi manajemen, dan wewenang yang diperlukan untuk mengadakan penyempurnaan dalam cara mengerjakan sesuatu. Di perusahaan yang lebih baik, gugus mutu ini tersebar di seluruh perusahaan, dari atas ke bawah, dalam program pengendalian mutu terpadu (PMT).

Selain itu, juga ada kaizen, proses pabrikan tepat-waktu (just-in-time) dan sejumlah besar teknik lain untuk melibatkan setiap orang dalam menghasilkan produk yang lebih baik. Walaupun demikian gugus kendali mutu (GKM) yang nampak-nya merupakan dasar, bukan merupakan langkah pertama.

Langkah pertamanya adalah gerakan 5S yang memberi tekanan kepada tempat kerja yang ter organisir dengan baik. Tanpa penekanan ini, tidak mungkin mengatakan di mana masalahnya. Tanpa prosedur operasi yang ditaati dengan konsisten dan ditetapkan dengan benar, tidak mungkin mengatakan apa yang Anda kerjakan benar atau salah. Tanpa gerakan 5S, tidak satu pun kampanye dan inovasi lain yang telah ditemukan untuk memperoleh kondisi kerja yang lebih baik dan produk unggulan akan berhasil.

Apakah gerakan 5S itu? Pada dasarnya, gerakan ini merupakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilahan di tempat kerja, mengadakan penataan, pembersihan, memelihara kondisi yang mantap dan memelihara kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Nama 5S berasal dari huruf pertama istilah Jepang, seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke, yang menjadi semboyannya. Karena istilah ini mungkin sukar diingat oleh orang non-Jepang, maka diterjemahkan menjadi pemilahan, penataan, pembersihan, pemantapan dan pembiasaan. Sebagaimana akan dijelaskan dalam sepuluh bab nanti, 5S tidak begitu sulit untuk dipahami. Tetapi 5S sangat sulit untuk dilaksanakan dengan benar. 5S memerlukan kegigihan dan kebulatan tekad. 5S memerlukan usaha yang terus-menerus.

5S memerlukan kesanggupan untuk melihat apa yang penting dan memberikan perhatian secara mendetail. 5S mungkin tidak akan memberi hasil yang dramatis, tetapi pasti memberikan hasil. 5S memberikan hasil dalam istilah praktik kerja yang lebih mudah. 5S memberikan hasil dalam hal berkurangnya pemborosan waktu. 5S memberikan hasil dalam hal kebanggaan karyawan atas pekerjaannya.

Dan 5S memberikan hasil dalam produktivitas yang lebih tinggi dan mutu yang lebih baik karena orang yang mempedulikan pekerjaannya melaksanakan tugasnya dengan lebih baik. Tetapi, yang penting ialah bahwa hal ini harus merupakan usaha terpadu di seluruh perusahaan. Anda tidak cukup hanya menyuruh karyawan pabrik untuk melaksanakan 5S. Manajemen juga harus melaksanakan.

5S harus dipraktikkan baik di kantor maupun di pabrik. Manajemen harus mendukung 100% dalam kampanye ini. Setiap orang harus melaksanakan tugas masing-masing. Ini tidak mudah, tetapi akan memberikan hasil.

Setelah menjelaskan pemikiran dasar di balik kampanye 5S dan alasan mengapa setiap tempat kerja dapat mengambil manfaat dari 5S, buku ini membicarakan setiap S dari 5S secara mendetail.

Terakhir buku ini mengupas peran 5S di kantor dan dalam manajemen. Segala usaha telah dilakukan agar bahasan ini dapat dimengerti oleh setiap orang dan menghindari jenis bahasa teknik segolongan orang yang terdapat dalam sejumlah besar tulisan manajemen. 5S dimaksudkan untuk setiap orang, bukan hanya untuk beberapa orang ahli.


Availability

2014-05405658 OSA SPurnomo Yusgiantoro Center LibraryAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
658 OSA S
Publisher Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen : Jakarta.,
Collation
-
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
9794420328
Classification
658
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this