Perang Vietnam merupakan salah satu konflik skala global antara blok komunis dengan liberal. Kawasan Asia Tenggara menjadi medan utama perebutan hegemoni dua ideologi tersebut. Vietnam yang dulunya menjadi jajahan Prancis terpecah menjadi dua entitas kekuasaan yang berbeda ideologi. Hal ini disebabkan gagalnya implementasi Perjanjian Paris tahun 1946 dan konflik berlatarbelakang politik antara kelompok nasionalis dengan komunis.

Perang Vietnam (1955-1975) adalah konflik yang berkecamuk di Vietnam dan memainkan peran penting dalam sejarah Asia Tenggara dan geopolitik dunia pada masa itu. Berikut adalah ikhtisar tentang tahapan perang dari disintegrasi hingga reunifikasi Perang Vietnam memiliki dampak yang mendalam baik di Vietnam maupun di tingkat internasional. Konflik ini menyebabkan penderitaan besar bagi rakyat Vietnam dan menimbulkan pertanyaan kritis tentang kebijakan luar negeri, etika perang, dan implikasi politik global.

Kehadiran Amerika Serikat semakin memperburuk konflik bersenjata di Vietnam. Kehadiran negara adidaya ini tidak lain bertujuan untuk membentengi persebaran ideologi komunis di kawasan Asia Tenggara dengan memanfaatkan Vietnam Selatan yang berhaluan nasionalis.

Pihak oposisi yang didukung secara diam-diam oleh Amerika Serikat kemudian berhasil menggulingkan rezim tersebut melalui manuver politik dan kudeta berdarah. Namun Akan tetapi, hal ini tetap tidak mengembalikan stabilitas politik di Vietnam Selatan dan Vietkong semakin gencar melakukan perlawanannya. Konflik ini akhirnya berkembang menjadi pertempuran modern kedua setelah Perang Korea yang mengandalkan perang konvensional secara besar-besaran.