Pengusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia merupakan salah satu industri yang telah dikembangkan sejak abad ke-19. Kekayaan migas Indonesia telah mengundang datangnya perusahaan-perusahaan minyak asing. Pada saat itu timbul mitos bahwa bangsa Indonesia tidak memiliki keahlian dan kesanggupan untuk mengusahakan kekayaan migas di tanah air. Belajar dari pengalaman selama bekerja di perusahaan minyak asing, karyawan minyak bangsa Indonesia mempelopori perjuangan di bidang perminyakan dengan mendirikan beberapa perusahaan minyak. Setelah berlalunya perjuangan itu, perjuangan selanjutnya adalah meletakkan dasar-dasar hukum. Setelah Indonesia merdeka, pengembangan dan kegiatan pengelolaan kekayaan migas dilandasi oleh UUD 45 pasal 33.

Pengembangan yang lebih berarti di bidang migas dicapai setelah masa orde Baru, yang berhasil memantapkan kebijaksanaan yang terarah untuk mengoperasikan lapangan minyak lepas pantai, mengembangkan kilang modern, dan memanfaatkan gas untuk espor maupun keperluan dalam negeri. Dengan sendirinya mitos yang semula mengecilkan arti dan kemampuan bangsa Indonesia mengelola migas yang sophisticated itu telah runtuh.