Musik Kolintang adalah seni musik tradisional Minahasa, Sulawesi Utara. Kolintang kayu ini kemudian dikembangkan dengan nada diatonis dan berfungsi membawakan melodi yang disajikan dalam bentuk tunggal. Kolintang kayu melodi muncul untuk pertama kali menggantikan gitar dan menjadi satu kesatuan atau disebut ansambel dengan alat musik orkes lainnya yaitu biola, ukulele, banyo, mandolin, cello, dan bas. Sebagai wujud dari upaya pengembangan dan pelestariannya telah dideklarasikan berdirinya Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) pada tahun 2011. Kolintang kayu sudah mendapat pengakuan dari Pemerintah Indonesia sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage) Indonesia pada tanggal 16 Desember 2013 dan selanjutnya PINKAN tengah mengusung musik Kolintang sebagai warisan budaya tak benda skala dunia dengan mencatatkan ke UNESCO. Buku ini menjadi salah satu wujud dukungan Kolintang goes to UNESCO dalam bentuk pencerdasan kepada masyarakat mengenai apa dan mengapa musik Kolintang Kayu Minahasa serta perannya sebagai salah satu unsur bagi pembangunan karakter bangsa.