Masyarakat sipil mempunyai peran penting dalam proses reformasi pertahanan Indonesia, namun dampaknya kurang berkembang daripada masyarakat sipil Indonesia yang lain. Tesis ini menghitung pertumbuhan masyarakat sipil Indonesia di sektor pertahanan antara tahun 2005 dan tahun 2010 dan menentukan bahwa pertumbuhan itu jauh lebih kecil daripada pertumbuhan seluruh masyarakat sipil. Penyebab-penyebab utama untuk kekurangkembangan ditentukan sebagai penurunan besar jumlah pendanaan untuk masyarakat sipil sektor pertahanan dari donor luar negeri mulai tahun 2005; perbedaan yang semakin besar antara prioritas masyarakat sipil sektor pertahanan dan prioritas pertahanan Pemerintah Republik Indonesia; kekurangtertarikan masyarakat umum Indonesia tentang hal-hal pertahanan; dan kekurangan keahlian teknis masyarakat sipil dalam masalah modernisasi militer dan hal-hal reformasi pertahanan generasi kedua lain.