Awal perumusan usul RUU Panasbumi ini adalah pada tahun 1999. Hasil awal dari RUU Panasbumi dibicarakan pada Pertemuan IImiah Tahunan (PlT) AP/INAGA Ke-4 di Jakarta pada bulan Januari 2000. Kegiatan tersebut ditunda untuk memungkinkan proses sosialisasi guna memperoleh dukungan luas dari seluruh pelaku industri panasbumi bahwa undang-undang panasbumi memang diperlukan demi kelangsungan hidup dan perkembangan industri panasbumi. Sesudah mendapat dukungan penuh dari seluruh Stakeholder sektor panasbumi, sebagaimana ditunjukkan pada PIT Ke-5 di Yogyakarta pada bulan Maret 2001, maka sebuah Tim dibentuk untuk menyempurnakan hasil awal RUU Panasbumi. Sedangkan kajian dan Studi perbandingan penerapan peraturan Panasbumi dan pemanfaatannya di New Zealand dengan maksud tujuan memperkaya pengetahuan dari negara yang telah lama memanfaatkan energi ini, dan mendapatkan masukan dan rekomendasi tambahan lainnya dibidang "Insentip dan Komersialisasi" dalam penerapan peraturan kepanasbumian di New Zealand serta kaitannya dengan isu - isu yang akan menjadi bahan kajian.