Buku ini mengetengahkan informasi umum tentang perkembangan dan peluang-peluang investasi di masing-masing provinsi di Indonesia ketika masih berjumlah 27 daerah Tingkat I (sebelum Irian Jaya menjadi dua provinsi, yakni Papua dan Papua Barat; Jawa Barat menjadi Jawa Barat dan Banten; Maluku menjadi Maluku dan Maluku Utara; dan sebelum kelahiran provinsi-provinsi Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, serta Timor Timur masih bagian dari RI). Di samping ilustrasi foto-foto berwarna tentang berbagai kegiatan ekonomi, informasi penting dalam buku ini berbentuk peta tiap provinsi yang mencatat lokasi beberapa kegiatan ekonomi potensial, tabel-tabel, dan grafik tentang perkembangan sektor-sektor ekonomi utama di masing-masing daerah.

Buku ini ditulis dan diterbitkan bertepatan saat Indonesia sedang melaksanakan reformasi struktural baik di bidang keuangan maupun sektor riil, langkah yang mendesak diambil menyusul krisis mata uang dan finansial yang menerpa perekonomian sejumlah negara-negara Asia Timur. Sejauh ini kebanyakan investasi baru di Indonesia lebih terpancing untuk menanam modal di wilayah Barat Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Sebaliknya, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi menyadari bahwa potensi Indonesia hanya dapat dimanfaatkan secara optimal melalui pembangunan yang makin merata (atau berimbang) di se-antero tanah air, dan untuk itu perlu meluncurkan berbagai program dan skema pembangunan, termasuk kerja sama sub-regional dengan negara-negara tetangga. Dengan demikian, buku ini dihadirkan dengan tujuan mendukung upaya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi tersebut melalui penyampaian informasi tentang peluang-peluang investasi di masing-masing provinsi. Dengan cara ini diharapkan sektor swasta, asing dan domestik, akan mengetahui dan berikutnya menyabet peluang-peluang dimaksud. Data untuk buku ini, terutama statistik, diperoleh dari Biro Pusat Statistik, sedangkan khusus bahan-bahan untuk statistik Investasi bersumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal di tingkat Pusat.

Begitu pun, buku ini tidak berpretensi dapat secara lengkap menyajikan informasi tentang peluang-peluang investasi di masing-masing provinsi. Tidak dapat tidak, tiap peluang dapat senantiasa berubah, antara lain menyusul proses riset dan pengembangan, kemajuan teknologi, atau menyusul perubahan dalam kebijakan pemerintah. Mengingat hal tersebut calon investor yang serius tetap perlu menghubungi lembaga-lembaga terkait di Pusat maupun di provinsi-provinsi bersangkutan