Kebutuhan akan air tanah yang semakin meninkat sementara ketersediannya yang terbatas mendorong perlunya perencanaan yang matang dalam pemanfaatan sumber daya terbarukan tersebut, dengan memperhatikan ketersediannya yang paling layak untuk dimanfaatkan sesuai kondisi geologi dan geohidrologinya.
Manajemen air tanah diperlukan untuk mengetahui bagaimana pembentukan dan pergerakan air tanah secara alami dan bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi kejadian dan pergerakan air tanah tersebut.
Tujuan dari manajemen air tanah berbasis cekungan air tanah terletak pada pemanfaatan air tanah secara efektif dengan prisnsip keseimbangan antara upaya pendayagunaan dan konservasi air tanah sehingga dapat meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat, mencegah kekeringan dan pencemaran, serta permasalahan alin yang terkait dengan penggunaan air tanah.
Konsep cekungan air tanah sebagai kesatuan wilayah pengelolaan air tanah didasarkan pada prinsip terbentuknya air tanah yang utuh dalam satu neraca air sejak dari daerah imbuhan hingga daerah lepasan pada suatu wadah, yaitu cekungan air tanah.
Pengelolaan air tanah berdasarkancekungan air tanah meliputiu kegiatan perencanaa, pelaksansanaan, pemantauan, pengevaluasian penyelenggaraaan konservasi air tanah, pemberdayagunaan air tanah. Kegiatan ini ditujukan untuk mewujudkan kelestarian, kesinambungan ketersediaan dan kemanfaatan air tanah yang berkelanjutan.