Depresiasi rupiah yang hebat sejak terjadinya krisİs ekonomi pada tahun 1997 telah menyebabkan memburuknya kondisi finansial PLN dan sangat mengurangi kemampuan PLN untuk melakukan investasi. Akibatnya PLN menjadi tidak mampu lagi melayani pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik yang ternyata masih terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini telah menyebabkan terjadinya kondisi krisis kelistrikan di banyak wilayah di tanah air dan kondisi serupa juga diperkirakan akan terjadi di Jawa-Bali. Program-program rehabilitas/ keuangan yang telah dilakukan PLN dengan melakukan restrukturisasi hutang revaluasi aset, rasionalisasi kontrak Iistrik swasta dan kenaikan harga jual tenaga listrik secara bertahap hingga mencapai nilai keekonomiannya pada tahun 2005 merupakan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk menyelamatkan PLN dan sektor ketenagalistrikan dari kondisi yang semakin memburuk. Tulisan ini akan menjelaskan permasalahan dan Iangkah-langkah strategis lain yang tengan dan akan dilakukan oleh PLN agar masyarakat dapat memahami permasalahan dana sebenarnya sedang dihadapi oleh BUMN penyedia tenaga listrik ini.