Usaha pertama yang dilakukan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, pada permulaan kemerdekaannya adalah memperjuangkan identitas nasionalnya dalam forum internasional, sedangkan di dalam negeri banyak persoalan politik yang masih harus diselesaikan. Pada umumnya, soal-soal ekonomi/pembangunan belum terpikirkan secara matang, sehingga dalam bidang ini banyak hal yang diselesaikan secara ad hoc tanpa didasarkan pada strategi maupun rencana jangka panjang. Selalu dicari terobosan-terobosan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul tanpa dapat diperkirakan sebelumnya, kebanyakan disebabkan oleh faktor eksternal. Salah satu contohnya adalah harga minyak mentah yang turun secara drastis dan mengurangi penerimaan devisa untuk membiayai pembangunan nasional. Untuk mengganti petrodollar, barulah dimulai penggalakan ekspor nonmigas dengan deregulasi dan peraturan-peraturan sejenis. Salah satu penyebab dari manajemen yang terpaksa dilakukan secara ad hoc adalah kurang diperhatikannya "strategic thinking", termasuk dalam bidang industri minyak.