Diplomasi pada dasarnya adalah kegiatan politik dan dengan sumber daya yang baik dan terampil, unsur utama kekuatan. Tujuan utamanya untuk memungkinkan negara mengamankan tujuan kebijakan luar negeri mereka tanpa menggunakan kekerasan, propaganda, atau hukum. Untuk mencapai hal ini terutama melalui komunikasi antara agen diplomatik profesional dengan pejabat lain yang dirancang untuk mengamankan perjanjian. Meskipun itu juga termasuk kegiatan-kegiatan terpisah seperti mengumpulkan informasi, mengklarifikasi niat, dan menimbulkan niat baik. Dengan demikian, tidak mengherankan bahwa sampai label 'diplomasi' ditempelkan ke semua kegiatan ini oleh anggota parlemen Inggris Edmund Burke pada 1796, diketahui paling umum sebagai 'negosiasi' oleh Cardinal Richelieu, menteri pertama Louis XIII, sebagai négociation continuelle. Diplomasi bukan hanya apa yang dilakukan oleh agen diplomatik profesional. Hal ini dilakukan oleh pejabat lain dan oleh orang pribadi di bawah arahan pejabat. Seperti yang akan kita lihat, itu juga dilakukan melalui berbagai saluran di samping misi residen tradisional. Bersama dengan keseimbangan kekuasaan yang tercermin dan diperkuatnya,diplomasi adalah institusi terpenting dari masyarakat Negara kita.

Edisi Diplomasi Teori dan Praktik ini telah diperbarui dan diperluas. Edisi ini telah diaktualisasikan, diperketat, dan diperbaiki sesuai dengan kebutuhan. Di beberapa bagian, edisi ini juga mengalami penataan ulang secara luas, misalnya sekarang Bab 8 didasarkan pada klasifikasi jenis kedutaan yang mendapatkan persoalan kebijakan publik pokok; di tempat lain, saya telah mengklarifikasi beberapa bagian yang agak padat dengan menguranginya menjadi poin-poin; dan saya telah menghapus sejumlah kotak berisi detail yang sekarang tersedia di internet. Buku ini juga telah diperluas secara signifikan dalam cakupannya, dengan dua bab baru di Bagian II: Intelijen Rahasia serta Diplomasi Ekonomi dan Komersial.