Karya The Spirit of Laws oleh Montesquieu menjadi bacaan wajib para negarawan dan filosof politik abad ke-18. John Adams membaca buku tersebut sejak beliau, sementara Thomas Jefferson, Presiden Amerika berikutnya, merangkum isi buku itu dalam Commonplace Book-nya. James Madison membandingkan peran Montesquieu dalam ilmu pemerintahan dengan Francis Bacon dalam filsafat alam. Meskipun bentuk negara berubah, tantangan untuk mencegah tirani dan meredam despotisme tetap ada. The Spirit of Laws penting untuk dipelajari kembali sebagai dasar ilmu hukum dan politik. Buku ini juga menghadapi kritik tajam dari Gereja dan Fakultas Teologi Jesuit Universitas Paris, serta mengulas sebab fisik dan moral yang memengaruhi pikiran dan perilaku.