Perjalanan hidup seseorang bisa jadi menyimpan pelajaran berharga. Tak menutup kemungkinan, orang lain pun belajar dari kisah tersebut. Namun, mengadopsi keseluruhan kisah sukses orang dan mengharapkan hasil yang sama adalah harapan yang sebaiknya dikubur dalam-dalam.

Buku ini akan membantu kita membenahi pola pikir kita yang masih usang. Harapannya kita mampu melihat kesuksesan orang lain dari berbagai sudut pandang. Dan ketika hasil usaha tidak sesukses mereka, kita tidak akan terpuruk sehingga bisa melewati naik-turun kehidupan dengan lebih tenang dan tanpa terburu-buru.

Series buku “A Handbook” kali ini, membahas mengenai “FAILURE”. Fail merupakan kata yang kurang menyenangkan untuk banyak orang, oleh karena itu buku ini hadir untuk banyak pembacanya. Kegagalan menjadi topik utama di dalam buku ini, mulai dari perasaan resah, skeptis, membandingkan kesuksesan dengan orang lain hingga membahas pada penerimaan kegagalan itu sendiri karena “Kita memang kalah dan gagal”. Dari mana fail ini berasal? Kita terlalu sering mengarahkan cermin pada hasil orang lain, kita pun mengikuti apa yang orang lain lakukan tentunya dengan harapan mendapat hasil yang sama. Sayangnya, harapan itu lebih sering berakhir kepahitan, hingga berubah menjadi menghakimi diri sendiri dengan kata atau perasaan negatif. Kita menilai ada yang salah dengan keputusan-keputusan yang diambil sehingga hasilnya tak sesuai harapan. Tanpa disadari, kita sedang menggali makam sendiri. Buku ini membantu kita membenahi pola pikir tersebut sehingga kita membentuk pola pikir baru “Love the Bad Result”.