Dalam berbagai analisis prediksi masa depan energi Indonesia, disebutkan bahwa jika pola konsurnsi energi Indonesia tidak berubah maka Indonesia akan menghadapi ancaman defisit yang besar dari perdagangan migas, Pada tahun 2030 diperkirakan defisit bisa mencapai US$38,4 juta.

Salah satu dilema energi Indonesia di masa depan adalah, di satu sisi, Indonesia harus meningkatkan pemakaian energi sebagai engine of growth perturnbuhan ekonomi demi meningkatkan taraf dan kualitas hidup rakyat. Namun, di sisi lain, ketersediaan sumber daya energi, terutama energi fosil seperti minyakbumi gas bumi, dan batu bara makin terbatas dan selalu menurun produksinya.

Bahkan, dengan rasio cadangan produksi seperti saat ini, diprediksi ketersediaan energi primer, khususnya energi fosil, hanya bisa bertahan maksimum sekitar 80 tahun. Dengan demikian, cadangan energi primer Indonesia akan terkuras lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Salah satu penyebabnya ialah kebutuhan listrik nasional yang akan terus meningkat.

Untuk jangka pendek Indonesia masih mempunyai kecukupan energi. Namun, jika diperhatikan kecenderungannya secara lebih rinci dan dalam jangka yang lebih panjang, ketahanan energi nasional cukup mengkhawatirkan, karena akan diclominasi oleh impor energi. Oleh sebab itu, diperlukan perubahan kebijakan energi yangprogresifagar ketahanan energi nasional dapat berkelanjutari.

Buku ini menjelaskan dengan rinci tentang Skenario Energi Nasional Republik Indonesia (SKENRI) Tahun 2018-2030.