Minyak dan gas memainakn peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai sumber energi, bahan baku industry, dan pendapatan nasional. Dewasa ini pemerintah Idnoensia berupaya mengurangi subsidi BBM dnegan menafaatkan energi alternative, termasuk pemanfaatan gas alam. Masyarakat Indonesia yang terbiasa menikmati sumber energi yang murah dan mudah didapat, seperti minyak tanah perlu mendapatkan sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana memanfaatkan gas alam, kemudahaan mendapatkannya, dan keunggulannya dibandingkan minyak tanah. Upaya mendorong agar masayakat maiu beralih dari mengonsumsi minyak tanah ke gas alam adalah upaya memengaruhi sikap, persepsi,, dan perilaku. Dengan demikian, harus diidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku tersebut.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap, persepsi, dan niat masyarakat terhadap pemanfaatan gas alam sebagai sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan untuk keperluan rumah tangga, mengidentifikasi dan menganalisis factor-faktor yang memepengaruhi niat konsumen menggunakan gas alam, serta merumuskan model niat konsumen dalam menggunakan gas alam dalam program kita gas. Penelitian ini melibatkan 416 responden yang berasal dari 10 kelurahan yang berada di wilayah Kota Tarakan. Responden dibagi ke dalam 2 kelompok besar yaitu pengguna gas alam sebanyak 208 responden dan bukan pengguna gas alam sebanyak 208 responden, selanjutnya tiap kelompok dianalisis berdasarkan demogradi, di antaranya tingkat Pendidikan dan status pekerjaan.
Terkait dengan hipotesis penelitian berdasarkan jawaban responden yang sudah menggunakan gas diperoleh kesimpulan bahwa risiko yang dirasakan tidak signifikan mempengaruhi responden pengguna gas alam untuk terus menggunakan gas alam. Sedangkan sikap terhadap perilaku (ATB) tidak mempengaruhi niat responden bukan pengguna gas alam untuk menggunakan gas alam. Sedangkan sikap terhadap perilaku tidak mempengaruji niat responden bukan pengguna gas alam untuk menggunakan gas alam hal ini memperlihatkan bahwa sikap, kepribadian, maupun pendapat pribadi seseorang tidak mempengaruhi niuat dan perilaku orang tersebut utnuk terus menggunakan gas. Responden tersebut cenderung dipengaruhi oleh factor luar, berupa tekanan-tekanan social, Batasan-batasan yang dihadapi, serta perasaan responden terhadap resiko yang mungkin dihadapi. Kepercayaan tampak terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap resiko yang dirasakan, sikap perilaku, dan pengendaliaan perilaku.