Hasil penelitian menunjukkan kondisi sektor gas di Indonesia ditandai dengan penurunan jumlah cadangan, pemanfaatan masih diprioritaskan untuk ekspor dan proyeksi penawaran-permintaan yang defisit di masa depan. Badan agregator gas berperan utama sebagai stabilisator pasokan gas dan harga das, serta menjadi akselerator pembangunan infrastruktur gas. Hasil FGD dan wawancara menunjukkan model aggregator yang sesuai bagi Indonesia ialah aggregator supply nasional yang mengumpulkan gas dari produsen, melakukan agregasi harga gas di hulu dan kemudian menjual gas kepada aggregator transmisi dan distribusi di daerah. Secara umum dapat dilihat bahwa badan agregator gas dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.