"Invasi Terorisme Ke Cyberspace" membahas peningkatan pemanfaatan cyberspace oleh kelompok teroris. Laporan ini menyoroti bagaimana kelompok seperti ISIS memanfaatkan internet untuk propaganda, perekrutan, dan pendanaan, serta melancarkan serangan siber. Laporan tersebut mencatat bahwa teroris telah menggunakan cyberspace untuk mengumpulkan dana yang sangat besar, lebih dari lima miliar rupiah, yang sebagian digunakan untuk pelatihan paramiliter. Selain itu, laporan ini menyebutkan bagaimana tindakan kekerasan seperti pemenggalan kepala dipublikasikan secara daring dan ditiru oleh teroris di Indonesia. Laporan ini menekankan perlunya langkah-langkah keamanan siber yang lebih baik dan kerja sama internasional untuk mengatasi ancaman ini.