Hubungan antara agama dan negara sering menimbulkan titik-titik tengkar (point of contention) yang harus diatasi. Lebih-lebih bila hubungan itu menyangkut pilihan-pilihan politik yang berdimensi sosial, moral, dan etis. Agama dan Negara sebenarnya memiliki satu tujuan, yaitu kesejahteraan masyarakat atau bangsa yang bernaung di dalamnya. Namun, seperti dikatakan oleh Werner Heisenberg, permasalahan politik bukan mengenai tujuan tetapi mengenai cara untuk mencapai tujuan itu.

Riwayat hidup Mgr. Albertus Soegijapranata SJ ini dapat dipandang sebagai studi kasus tentang bagaimana seseorang menjadi warga Negara Indonesia yang baik sekaligus tampil sebagai seorang beragama yang baik pula. Anhar Gonggong yang hidup di luar kebudayaan dan keyakinan tokoh nasional ini telah memaparkan dengan baik nuansa-nuansa hubungan antara agama dan Negara lewat kisah hidup pahlawan nasional ini.