"Setelah mengalami krisis ekonomi yang parah pada tahun 2008 dan 2009, maka tahun 2012 merupakan tahun pemulihan yang berhasil meningkatkan kembali tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Perekonomian telah pulih kembali, bahkan lebih baik dari tahun sebelum krisis terjadi. Tetapi keterbatasan infrastruktur ekonomi menghambat pemulihan yang lebih cepat dan lebih baik.
Pada tahun 2012 upaya menjaga stabilitas perekonomian nasional masih terus dilakukan, agar perekonomian Indonesia dapat terus bertahan dari gejala krisis baru yang dimulai dari daratan Eropa dan Amerika Serikat. Beberapa negara di Eropa seperti Yunani dan Portugal sedang mengalami kesulitan dan hampir bangkrut, dan Amerika Serikat sedang mengalami krisis utang yang telah menurunkan peringkat utangnya.
Pembangunan nasional terus melangkah maju dan berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 6,5%, bahkan diperkirakan dapat naik lagi menjadi 7%. Untuk menghadapi hal itu pembangunan infrastruktur ekonomi perlu ditingkatkan lagi, dan peranan pemerintah daerah menjadi amat penting. Perekonomian memerlukan iklim usaha yang stabil dan pelayanan publik yang baik. Untuk itu diperlukan reformulasi dana transfer ke daerah agar pemerintah daerah dapat meningkatkan kinerjanya untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui pembangunan daerah yang pro-poor, pro-lingkungan, pro-job, dan pro- pertumbuhan dan pemertaan.
Dalam buku ini, dapat dilihat berbagai kebijakan pembangunan nasional dan kebijakan pembangunan daerah yang disarankan untuk dibangun menjadi pondasi yang kokoh dalam rangka Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. Pendapat dan pandangan yang disampaikan dalam buku ini merupakan hasil penjaringan aspirasi masyarakat, pakar dan pelaku pembangunan yang dihimpun oleh Komite IV DPD RI."