"Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menghadapi tantangan pembangunan ketahanan pangan yang semakin lama semakin besar tidak saja disebabkan oleh meningkatnya tekanan demografis tetapi juga oleh tekanan yang disebabkan oleh pengaruh interaktif antara degradasi sumber daya alam dan perubahan iklim. Dari perspektif posisi geografis wilayah yang dianggap lebih rentan terhadap gejolak ketahanan pangan adalah wilayah pulau-pulau kecil dan perbatasan. Oleh karena itu demi menjaga keutuhan NKRI dan memelihara semangat kebangsaan, sangatlah relevan dan penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian khusus atas kawasan tersebut, dengan memperhatikan permasalahan yang dihadapi dan menetapkan lagkah-langkah kebijakan yang effektif untuk memperdayakan potensi pulau- pulau kecil dan wilayah perbatasan.
Kelangkaan pangan sering menimpa masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil dan wilayah perbatasan. Permasalahannya bukanlah karena daya beli mereka yang rendah, tetapi juga karena kondisi sosial budaya dan pasokan sarana produksi yang terbatas, yang antara lain disebabkan oleh kendala prasarana transportasi baik laut maupun darat yang kurang memadai sehingga perlu mendapat perhatian kita semua.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui perbaikan pemanfaatan pangan lokal di masing-masing wilayah. Komoditas seperti sagu, jagung, ubi-ubian, talas, dan sukun memiliki potensi cukup besar sebagai pangan lokal, dan dapat diolah melalui sistem agroindustri. Pengembangan agroindustri bagi komoditas tersebut dengan sendirinya tidak bisa dilepaskan dari dukungan inovasi teknologi yang ditopang oleh kebijakan yang memadal, yang mampu memfasilitasi peran serta masyarakat dan swasta.
Perhatian yang diperlukan tidak saja menyangkut upaya memperkuat kemandirian pangan tetapi juga bagaimana memperkuat peran gugus-gugus pulau kecil sebagai suatu kesatuan ekonomi, dan menjadikan wilayah perbatasan sebagai halaman depan pembangunan ekonomi Indonesia. Tulisan ini mempunyai cakupan yang luas termasuk profil dan potensi wilayah yang dapat dijadikan rujukan dalam agenda pembangunan ekonomi dan khususnya upaya memperkuat ketahanan pangan yang menjadi sumber inspirasi pembangunan kemandirian pangan di pulau-pulau kecil dan wilayah perbatasan."