Komando teritorial TNI AD memiliki peran yang sangat penting sejak pembentukannya pada tahun 1958, terutama untuk menangani ancaman internal seperti pemberontakan komunis dan gerakan separatis bersenjata, yang sering didukung oleh negara asing. Fokus ini menunjukkan pentingnya sikap yang mengarah ke dalam negeri daripada strategi militer tradisional yang mengutamakan kekuatan di laut dan udara. Konsep komando teritorial tidak hanya dapat dilihat dari kemampuan menghancurkan musuh di luar negeri, tetapi harus mempertimbangkan ancaman nyata dari konflik internal. Bahkan konflik kecil antara daerah dan pemerintah dapat menjadi lahan subur bagi kemungkinan terjadinya perang proksi oleh negara yang bermusuhan dengan Indonesia. Oleh karena itu, peran komando teritorial tetap krusial dalam menjaga keamanan nasional dan mengatasi tantangan internal.