Kehadiran Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN), yang sebelumnya bernama Dewan maritime Indonesia, selama empat tahun terakhir sejak dibentuk tahun 2007 berdasarkan keputusan Presiden (Keppres) No 21/2007, bukanlah semata-mata sebuah nama yang tanpa makna. Bukan pula kabar penentang sejarah pembnagunan kelautan nasional yang hanya menjadi hiasan indah di republic Indonesia tercinta ini. Pasalnya, kalua menilik tujuan pendirian dan kehadirannya, sungguh DEKIN sarat dengan visi misi, serta peran dan fungsi yang antara lain bagaimana menjadikan potensi kelautan Nusantara yang bdemikian melimpah-limpah bisa dijadikan sebagai modal emas bagi pembangunan nasional guna menyongsong masa depan bangsa dan negara Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Sebagai modal besar untuk mewujudkan tujuan dan harapan dalam mewujudkan kebesaran dan kejayaan Negara Kepulauan Indonesia.
DEKIN adalah sebuah wadah konsultasi untuk menetapkan kebijkaan pembangunan kelautan nasional. Selain melakukan pengkajian, DEKIN bertugas memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Presiden dalam menetapkan kebijakan pembangunan kelautan nasional. Jadi, peran dan fungsi DEKIN adalah mengkaji, menyusun,memadukan mengintegrasikan dan mensinergikan semua potensi dan kekyaan laut Indonesia sebagai bahan masukan bagi Presiden. Berbagai masukan sebagai sumber kebijakan pembangunan kelautan nasional. Termasuk, melakukan konsultasi dengan sejumlah Lembaga Pemerintah maupun non Pemerintah serta wakil-wakil kelompok masyarakat dalam rangka keterpaduan kebijakan dan penyelesaian masalah pembangunan kelautan nasional.
DEKIN diketuai oleh Presiden RI, bertindak sebagai Ketua Harian adalah Menteri Kelautan dan Perikanan. Dalam perjalanan tugasnya sehari-hari, Ketua harian DEKIN dibantu oleh Sekretaris. Dalam hal ini DEKIN juga berperan dan berfungsi sebagai coordinator antar Lembaga dan pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan kelautan nasional.